Singing Hatsune Miku

Menyusun Best Practices

 


LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SDN 1 Tegaren Kec Tugu Kab Trenggalek

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Penerapan TIK dalam pembelajaran dan Pengimplementasian Model Pembelajaran Inovatif

Penulis

Wahyu Dwi Prasetyo, S.Pd

Tanggal

11 September 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

Kondisi yang melatar belakangi masalah dalam Best Practice, yaitu:

1.    Guru belum pernah melakukan pembelajaran dengan berbasis TPACK, padahal sebenarnya guru mampu membuat media pembelajaran TIK, mesikpun itu media pembelajaran berbasis IT yang sederhana seperti powerpoint dan video gerakan. Guru PJOK yang saya lihat dalam lingkungan KKG yang mayoritas usia 45 tahun ke atas belum pernah menggunakan media TIK dalam pembelajaran.

2.    Kegiatan yang dilakukan oleh guru belum maksimal, diantaranya guru kurang memahami langkah-langkah sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran. Kendala lain yang sangat dirasakan guru mengalami kendala dalam mengarahkan siswa mengidentifikasi masalah pada materi pelajaran.

 

Praktik ini penting dibagikan karena:

Praktik ini penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang sama dengan permasalahan kondisi saya, karena dalam realita yang ada di lapangan kondisi pembelajaran di sekolah sudah harus berubah karena tuntutan perkembangan zaman seperti saat ini. Saat ini teknologi dan model pembelajaran sudah sangat beragam, misal dalam pembelajaran yang dilakukan adalah peserta didik harus memecahkan masalah sendiri dan dituntut untuk menguasai IT sejak usia sekolah dasar.

 

Peran dan tanggungjawab dalam praktik ini:

Saya sendiri berperan dan bertanggungjawab sebagai guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan karakteristik peserta didik sebagai upaya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik sesuai dengan alur perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya untuk kelancaran pembelajaran.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Apa Saya yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Setelah dilakukan diidentifikasi masalah dengan refleksi diri, wawacanra guru, kepala sekolah dan pakar serta salah satu wali murid. Maka dapat ditarik beberapa poin penting yang ada, yaitu:

1.    Guru belum maksimal dalam melakukan dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran sehingga siswa cenderung masih dalam batas informasi yang didapat dalam buku.

2.    Sarana dan prasarana terbatas sehingga guru harus membuat modifikasi media pembelajaran.

3.    Penyajian materi yang dianggap membosankan oleh siswa

 

Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah:

1.    Guru bisa menggunakan media pembelajaran TIK yang sederhana seperti powerpoint atau menujukkan gambar pada proyektor.

2.    Kurangnya keaktifan guru dalam mencari informasi dalam pembelajaran, padahal saat ini informasi mengenai pembelajaran banyak berkembang di dunia maya atau internet sehingga bisa menjadi lebih banyak model atau media yang bisa digunakan.

3.    Guru harus bisa mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana yang ada dengan membuat modifikasi alat peraga atau media pembelajaran yang sederhana tapi tidak menghilangkan makna dari media yang akan disampaikan ke anak.

4.    Bola tolak peluru yang diisi dari pasir masih cenderung bisa rusak karena hanya menggunakan lakban untuk menutup lubang yang sudah dibuat dan hal itu bisa diatasi dengan membuat cadangan bola tolak peluru.

5.    Guru harus bisa menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman, peserta didik sekarang dituntut lebih aktif dan kreatif dalam menghadapi permasalahan yang ada.

6.    Pengelolaan anak untuk membuat aktif dalam pembelajaran yang baru mereka lihat membutuhkan waktu dan proses yang harus bisa diantisipasi oleh pendidik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Siapa Saja yang terlibat?

Dosen Pembimbing lapangan, Guru Pamong, Kepala Sekolah, Rekan Sejawat, dan Peserta didik

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional. Diantaranya yaitu:

1.    Berkaitan dengan media pembelajaran berbasis TIK

a.    Guru menggunakan media pembelajaran TIK berbasis video pembelajaran berbasis animasi untuk menarik minat dan semangat peserta didik dalam melakukan penjelasan mengenai materi yang disampaikan sehingga dapat terintegrasi dengan TPACK, dengan begitu peserta didik dapat memahami materi dengan mudah serta tentu saja tidak membosankan bagi peserta didik karena disajikan dengan animasi yang sesuai dengan karakter peserta didik SD.

b.    Media pembelajaran TIK bisa dibuat dengan sederhana atau bisa mencari di youtube sesuai dengan materi apa yang akan disampaikan sehingga peserta didik bisa lebih mudah memahami.

2.    Berkaitan dengan model pembelajaran

a.    Guru diyakini sudah hafal dengan sintaks model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran ini, model yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBL) sesuai dengan sintaksnya.

b.    Selain itu juga didalam pembelajaran inovatif guru juga bisa mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana dengan modifikasi bola tolak peluru yang terbuat dari plastik dan dalamnya diisi pasir sehingga bola menjadi berat

3.    Berkaitan dengan penilaian

a.    Seorang guru dituntut untuk melakukan penilaian secara keseluruhan mulai dari ranah afektif/sikap, kognitif/pengetahuan dan psikomotor/keterampilan.

b.    Penilaian yang dilakukan sesuai dengan instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi penilaian, soal, instruksi keterampilan untuk melengkapi penilaian akhir.

4.    Berkaitan dengan kondisi kelas dan lapangan

a.    Guru bisa mendesain pembelajaran di dalam kelas dengan suasana rapi, bersih dan nyaman bagi peserta didik untuk belajar di dalam kelas. Penataan tempat duduk perserta didik juga bisa menjadi salah satu faktor penting untuk peserta didik dapat berdiskusi dengan baik.

b.    Guru dapat mendesain penataan pada saat pembelajaran di lapangan agar sesuai dengan pembelajaran tertutama saat akan melakukan permainan dengan pemanasan dan saat melakukan penilaian keterampilan.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan:

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa efektif dan dapat dilihat dari:

1.    Media Pembelajaran TIK

a.    Membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan diskusi baik di dalam kelas maupun diluar kelas dengan membangkitkan percaya diri peserta didik untuk menyampaikan pendapat dan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti.

b.    Cara berfikir kritis peserta didik dapat muncul dengan pembelajaran menggunakan media video pembelajaran dan media power point yang ditampilkan TIK

c.    Dengan menggunakan video pembelajaran animasi yang dilakukan dapat menarik minat peserta didik untuk belajar di dalam kelas

2.    Model Pembelajaran Inovatif

a.    Penggunan model PBL dalam pembelajaran sangat membuat antusias siswa dan siswa mampu berdiskusi serta memecahkan masalah dengan baik dengan bimbingan dari guru untuk saat ini.

b.    Modifikasi bola tolak peluru sangat membantu untuk pengenalan peserta didik terhadap tolak peluru ketika mereka baru pertama kali melakukan

 

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi dilakukan?

1.    Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah mereka sangat antusias terhadap pembelajaran dengan menggunakan TIK dan model pembelajaran menggunakan PBL. Siswa bisa menjadi lebih aktif dan mereka bisa berdiskusi secara baik selama proses pembelajaran yang dilakukan.

2.    Respon dari rekan guru sangat menyambut baik penggunaan TIK dalam pembelajaran dan model pembelajaran PBL dalam mata pelajaran PJOK agar peserta didik juga bisa aktif di dalam kelas sehingga kelas dirasa sangat menyenangkan.

3.    Hasil dari penilaian dari pembelajran baik sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik menjadi di atas rata-rata.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan?

1.    Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini adalah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah disusun dan membuat media pembelajaran yang dikembangkan dalam pembelajaran TIK.

2.    Pemanfaatan modifikasi media pembelajaran juga menjadi alternatif tersendiri apabila sarana dan prasarana yang tersedia tidak ada tapi juga harus sesuai dengan materi yang disampaikan dan nilai-nilai kepenjasan yang dilaksanakan sesuai dengan harapan guru, sehingga pembelajaran inovatif ini dapat tercipta baik itu dari model pembelajaran dan modifikasi media pembelajaran.

Lari Jarak Pendek (Atletik)

Lari Jarak Pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. Oleh karena itu, faktor utama yang menentukan lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalm lari jarak pendek disarankan untuk pelari yang mempunyai kecepatan yang tinggi.
Nomor-nomor lari jarak pendek yang dilombakan meliputi 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari jarak pendek biasanya disebut lari sprint. Pelari jarak pendek dikenal dengan sebutan sprinter.

1. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
     Agar dapat mencatat waktu yang sekecil-kecilnya maka pelari cepat atau bagi pelari jarak pendek harus menguasai teknik dasar lari jarak pendek. Adapun teknik dasar lari jarak pendek sebagai berikut.
a. Langkahkan kaki yang lebar dengan tolakan menggunakan ujung kaki.
b. Posisi tubuh condong ke depan dengan lengan tangan kanan ke arah dagu dan siku tangan ditekuk.
2. Langkah-Langkah Lari Jarak Pendek
    Langkah-langkah lari jarak pendek adalah sebagai berikut.
a. Gerakan Start
Macam-macam start lari jarak pendek adalah sebagai berikut.

1) Start Pendek (Bunch Start)
Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kaki kiri sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari terpisah.
2) Start Menengah (Medium Start)
Kaki kiri di depan, lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kanan tumit kaki kiri jaraknya sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan diletakkan di belakang garis start dengan empat jari-jari rapat. Ibu jari terpisah.
3) Start Panjang (Long Start)
Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan di belakang kaki kiri, jaraknya sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari terpisah.
b. Sikap Tubuh Saat Berlari
Sikap tubuh saat berlari adalah sebagai berikut.
1) Sikap tubuh condong ke depan dengan tolakan kaki yang sekuat tenaga.
2) Langkah kaki yang lebar dengan lenggang tangan ke arah dagu.
3) Tubuh dalam keadaan rileks, pandangan mata ke depan.
4) Gerakan kaki dengan secepat-cepatnya.

Saat melakukan start jongkok harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Pikiran penuh konsentrasi memperhatikan aba-aba dari starter.
2. Perlengkapan, seperti sepatu. Talinya harus diikatkan dengan kuat agar tidak mengganggu
selama berlari.
3. Semua organ tubuh seperti kaki harus dalam kondisi fit sehingga akan siap melakukan lari.

c. Sarana dan Peralatan dalam Lari Jarak Pendek
1) Lintasan Lari Jarak Pendek
Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada 8 buah. Lebar setiap lintasan berukuran 1,22 meter.
2) Peralatan
Alat yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek, misalnya sepatu spikes, start block, tiang finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol.
3. Teknik Melakukan Lari Jarak Pendek
Pelaksanaan teknik lari jarak pendek yang benar adalah sebagai berikut.
1) Gerakan awal, posisi tubuh berdiri di belakang garis start. Kemudian, lakukan sikap start jongkok.
2) Selepas melakukan start jongkok, larilah dengan langkah lebar dan cepat. Pendaratan pada ujung telapak kaki dengan lutut dibengkokkan, tangan diayun ke depan terarah dagu dan badan condong ke depan.
3) Setelah berlari kurang lebih berjarak 20 meter, langkah lari diperlebar dan kecepatan ditingkatkan sehingga memasuki garis finish.

Teknik-teknik dalam melakukan lari jarak pendek dengan menggunakan start jongkok sebagai berikut.
a. Teknik start (awalan)
1) Aba-aba ”bersedia”

Cara Melakukannya :
a) Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki depan.
b) Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan letakkan di belakang garis start, dengan pinggiran jari telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
c) Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan tetap rileks, berat badan berada di kedua belah tangan.
2) Aba-aba “siap”

Cara Melakukannya :
a) Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi dari bahu.
b) Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah lengan tetap lurus dan siku tetap lurus.
c) Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
d) Pusatkan perhatian pada aba-aba “ya”.
3) Aba-aba “ya”

Cara Melakukannya :
a) Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
b) Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
c) Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada gerakan ke samping.
d) Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan penuh.

Inilah gambar urutan melakukan Teknik Lari Jarak Pendek :

b. Teknik badan pada saat lari

Teknik badan pada saat lari sebagai berikut.
1) Kaki menolak sekuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul,        tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar.
2) Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-30terhadap lutut.
3) Lengan di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90o. Tangan menggenggam  kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat pula.

c. Teknik badan ketika memasuki garis finish

Teknik badan saat memasuki garis finish sebagai berikut.
1) Jangan mengurangi kecepatan.
2) Masuk garis finish dengan togok terlebih dahulu.
3) Setelah melewati garis finish kira-kira 5 meter, lalu berusaha menghentikan langkah.

Perhatikan gambar berikut ini!
d. Lari jarak pendek dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
Kalian telah mengenal teknik dan peraturan lari jarak pendek. Peraturan lari jarak pendek bisa dimodifikasi, misalnya dengan menggunakan teknik start berdiri. Aba-aba “bersedia” posisi tubuh berdiri fileks, aba-aba “siap” condong tubuh ke depan sehingga berat badan lebih ke depan. Gerakan kaki dan tangan menyesuaikan gerakan tubuh. Pada saat aba-aba “ya”
ayun lengan dan kaki ke depan dan belakang kuat-kuat dan langkahkan secepat mungkin. Kalian pun dapat memodifikasi peraturan lari jarak pendek dengan mengubah jarak lari, misalnya 100 m menjadi 50 meteratau 75 meter.

Tolak Peluru (Teknik Dasar dan Sarana Prasarana Tolak Peluru)

Tolak peluru termasuk nomor lempar. Dikatakan bahwa tolak peluru adalah nomor lempar karena nomor tolak peluru dilemparkan dengan cara ditolakkan atau didorong menggunakan tangan.
Tujuan melakukan tolak peluru adalah menghasilkan jarak tolakan yang sejauh-jauhnya.
Dalam tolak peluru terdapat dua macam gaya, yaitu gaya ortodock dengan awalan menyamping dan gaya O’Brien dengan membelakangi sektor tolakan.

1. Teknik Dasar Tolak Peluru


a. Teknik Memegang Peluru


    Ada tiga macam cara memegang peluru dan meletakkan di bahu.

1) Peluru diletakkan pada pangkal jari-jari di telapak tangan.
a) Jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking adalah titik tolak yang utama dan membantu tolakan.
b) Jari-jari ini tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluru agar tidak jatuh.
2) Peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selangka dan leher).
3) Siku diangkat setinggi bahu, peluru menempel pada tulang rahang bagian bawah.


b. Tolak Peluru dengan Awalan Menyamping (Gaya Ortodock)


    Cara melakukan adalah sebagai berikut.

1) Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
2) Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang, sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
3) Gerakan akan menolak, yaitu kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2–3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
4) Kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser.
5) Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru.
6) Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak ke luar dari lingkaran.

c. Tolak Peluru Awalan Membelakangi Sektor Tolakan (Gaya O’Brien)

    Cara melakukan, yaitu sebagai berikut.
1) Sikap awal, berdiri membelakangi sektor tolakan dengan berat badan ada di kaki kanan sambil tubuh dibungkukkan.
2) Kaki kiri berada di belakang sedikit diangkat, tetapi ujung kaki masih berpijak dengan tanah.
3) Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu yang menempel dengan daun telinga, sedangkan tangan kiri ditekuk ke atas menyilang di atas wajah.
4) Gerakannya, yaitu, tubuh dalam keadaan rendah penuh kombinasi, sambil kaki kiri diayun-ayunkan ke depan dan ke belakang kemudian peluru ditolakkan.
5) Pada waktu menolakkan peluru diikuti berat badan diputar ke belakang sambil kaki digeser ke belakang.
6) Posisi akhir, setelah peluru ditolakkan dengan keras yang diikuti pandangan mata, kemudian berat badan
ganti pada kaki kiri.
7) Keseimbangan tubuh tetap dijaga agar tidak terpental ke luar lingkaran.

2. Sarana dan Peralatan

a. Lapangan Tolak Peluru
    Lapangan tolak peluru bentuknya lingkaran dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Lapangan tolak peluru dengan tebal garisnya 5 cm.
2) Sektor lemparan sudutnya ± 65o.
3) Garis tengah lingkaran 2,50 meter.

b. Peralatan
    Peralatan yang digunakan untuk tolak peluru berikut ini.
1) Peluru.
Ketentuan peluru sebagai berikut.
- Bahan dari besi, kuningan, atau logam.
- Bentuknya bulat, permukaannya harus licin.
- Bagi pria beratnya 7,257 kg.
- Bagi wanita beratnya 4 kg.
- Peluru untuk pria diameter minimal 110 mm dan maksimal 130 mm.
- Peluru untuk wanita diameter minimal 95 mm dan maksimal 110 mm.
2) Rol meter terbuat dari baja, gunanya untuk mengukur jarak tolakan.
3) Bendera untuk memberi tanda pada bekas tolakan.

3. Teknik Melakukan Salah Satu Gaya Tolak Peluru dengan Gaya Menyamping
    Pelaksanaan latihan tolak peluru dengan gaya menyamping sebagai berikut.
a. Setelah memegang peluru dengan baik, masuklah ke dalam lapangan, berdiri menyamping ke arah sektor tolakan.
b. Berat badan ditumpukan pada kaki kanan, kaki kiri diayun- ayunkan ke belakang. Badan dicondongkan, bahu kanan mendekat siku kanan, dan bergeser dengan cepat ke depan, kaki kanan digeser ke depan diikuti kaki kiri mengeser ke depan.
c. Lanjutkan dengan tolakan kaki kanan dengan lutut lurus disertai dengan memutar badan kea rah tolakan dan tangan mendorong peluru sekuat-kuatnya ke depan.




- Copyright © 2013 Everlasting - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -